Mereka adalah para ibu dari sebagian kecil teman-teman saya. Para
Ibu yang tabah dan sabar. Masalah dari sang putra telah menguji cinta,
kasih dan sayang pada buah hati. Para ibu yang memberikan saya pelajaran
berharga tentang kehati-hatian dalam bekerja. Begitu kuat menggoncang
keutuhan suatu keluarga dari efek berantai perbuatan yang salah dalam
bekerja. Para ibu yang tetap setia mendampingi, menolong, membantu dan
melindungi putranya.
Saya mengenal mereka, mencoba mendekat dan menyelami perasaannya.
Mereka yang terluka begitu dalam oleh ulah anaknya. Mereka yang kuat
menahan jatuh airmata, Mereka rela tubuh renta sebagai sandaran atas
masalah yang di perbuat sang putra. Mereka yang semakin menua menjadi
tameng dari segenap cacian, hujatan, dan tuntutan. Mereka ikhlas
menjual aset yang menjadi harapan dan mimpi sederhana di masa tua.
Sebut saja namanya Ibu Mei. Kondisi seperti ini tidak terbayangkan
sebelumnya. Kebanggaan dan kebahagiaan memiliki putra yang telah bekerja
apalagi dalam status gengsi di institusi perbankan. Realita hidup
ternyata lebih pahit dari apa yang di bayangkan. Harus merelakan
semuanya terenggut. Mungkin harta benda bisa di cari tetapi kebersamaan
dalam keluarga yang menjadi sumber bahagia hilang pula di sekejap mata.
Luka batin yang tidak akan sembuh dalam hitungan hari. Bertahun - tahun
seiring beratnya menyelesaikan beban hutang. Beban yang tidak pantas
di tanggungnya . Ibu Mei telah kehilangan harta, keutuhan keluarga dan
nama baik. Ibu Mei dan mereka yang bernasib sama adalah ibu-ibu luar
biasa. Para ibu yang tiada putus memohonkan doa, mengiringi perjalanan
hidup anak-anaknya dengan menempuh jalan berat tirakat.
Bekerja adalah anugerah dalam hidup . Sarana Tuhan melimpahkan rezeki
untuk kita dan keluarga. Suatu hal yang sakral dalam menjalankan,
Berpedoman dalam prinsip kehati-hatian dan kedisiplinan. Banyak sekali
cobaan yang akan merintangi dan itu tidak mudah di atasi. Harus kuat,
tabah dan sabar menghadapinya.
Saya menyesal atas kurangnya pengawasan dan lambannya upaya
pencegahan. Cukup sudah beberapa ibu tadi yang menjadi korban dari efek
berantai perbuatan tercela. Mari kita selalu mengingat untuk
menjalankan nasehat, tentang prilaku baik, hidup biasa dan sederhana.
apakah ada anak yang tega dengan kejam menorehkan luka dalam pada ibu?
Itulah pertanyaan yang harus ada di benak kita semua ketika ada
kesempatan dan niat untuk berbuat cela.Ingatlah pada ibumu