Kamis, 31 Juli 2014

ILMU, ALAT DAN TINDAKAN UNTUK BERTAHAN HIDUP DI HUTAN DAN PEKERJAAN



ILMU, ALAT DAN TINDAKAN UNTUK BERTAHAN HIDUP DI HUTAN DAN PEKERJAAN
Salah satu materi alam bebas yang paling saya senangi adalah seni bertahan hidup di hutan ( jungle survival ). Intisari dari bertahan hidup di hutan adalah bagamana kita bisa bertahan hidup dengan sumberdaya yang terbatas. kunci bertahan hidup ( survival ) gunung hutan ada 3 hal. Ketiga hal tersebut yaitu ilmu, alat dan tindakan.
Kunci yang pertama adalah ilmu, tanpa pengetahuan bertahan hidup di hutan sangat sulit orang bisa bertahan, pengenalan terhadap segala sesuatu yang di perlukan untuk hidup mutlak di perlukan seperti mencari sumber makanan dan minuman. Di dalam hutan banyak tumbuhan dan hewan yang bisa menghasilkan makanan tetapi tidak semuanya bisa di konsumsi. Sebagai contoh jika salah mengkonsumsi  jamur bisa fatal akibadnya karena di hutan ada jamur beracun. atau kesulitan mencari air padahal di sekitarnya banyak sumberdaya yang bisa menghasilkan air.
Kunci kedua adalah alat. Tanpa bermodal peralatan untuk bertahan hidup di hutan niscaya orang akan kesulitan. Untuk bisa bertahan hidup di hutan seseorang minimal membawa peralatan sederhana sebagai contoh pisau lipat.  Seseorang bisa membuat perlindungan darurat ( bivak ), membuat piranti pematik api, atau membuat jebakan hewan untuk berburu dengan bermodalkan pisau lipat. Peralatan ini sebagai sarana mempermudah dan mendukung proses bertahan hidup. Optimalisasi peralatan yang di miliki untuk mencapai tujuan . hanya dengan keyakinan optimis dan berlatih menggunakan sumberdaya terbatas kita akan mampu mengoptimalkan alat yang kita miliki dan bahkan hasil dari optimalisasi peralatan jauh dari apa yang kita perkirakan.
Kunci ketiga adalah tindakan, Sesorang ketika terjebak dalam kondisi krisis dan kritis tanpa ada tindakan nyata untuk bisa bertahan hidup akan cepat gagal bertahan (survive ). Menunggu pertolongan dan bantuan saja tidaklah cukup. Butuh upaya nyata  untuk bertahan hidup. Tindakan akan mensinergikan ilmu dan alat agar bisa berfungsi dengan baik. Hanya dengan bertindak seseorang bisa meminimalkan resiko bahaya.
Intisari ketiga kunci bertahan hidup di hutan yaitu ilmu, alat dan tindakan relevan untuk di terapkan di dalam bertahan dan berprestasi di bidang pekerjaaan. Seorang pegawai agar bisa bertahan (survive) dalam membangun karier dan  mendapatkan prestasi  yang gemilang wajib menguasai ilmu, alat dan tindakan di bidang pekerjaan dengan baik. Kompetensi keilmuan sesuai bidang pekerjaan harus selalu di tingkatkan dan terus di asah. Setiap problemantika, masalah dan tekanan pekerjaan bisa di hadapi jika memiliki kompetensi ilmu yang memadai di bidangnya. Bekerja juga membutuhkan peralatan, memiliki alat berupa sarana dan prasarana untuk menunjang setiap pekerjaan. Jika telah memiliki kompetensi ilmu yang memadai di dukung sarana prasarana yang tepat maka selanjutnya adalah tindakan untuk melakukan pekerjaan. Dorongan tindakan itu berasal dari motivasi. Motivasi untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, Berusaha mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Sebagai contoh Seorang marketing tanpa pemahaman ilmu marketing  tidak akan bisa menangkap potensi dan peluang pasar yang ada di sekitarnya. Ibarat orang yang bertahan hidup di hutan mengetahui disekelilingnya banyak pohon penghasil air yang jika di belah bisa mendapatkan air masih bingung harus mencari sungai yang keberadaannya belum tentu ada. Seorang marketing wajib memahami alat yang di gunakan untuk mendukung proses penjualan. Seorang marketing harus mempunyai alat marketing (sales tools) misalnya Handphone, Laptop dan Brosur, Bagaimana seorang marketing bisa melakukan telemarketing tanpa adanya computer. Tanpa brosur bagamana seorang marketing dapat melakukan penawaran produk kepada konsumennya. Seringkali seorang marketing gagal dalam menjual produk padahal sumberdaya sarana prasarana yang di miliki untuk melakukan penawaran produk sangat melimpah. Di sisi lain mereka yang memiliki sumberdaya sarana prasarana untuk melakukan penawaran terbatas tetapi bisa menjual produk dengan baik. Seperti halnya seorang yang bertahan hidup di hutan hanya dengan bermodal sebilah  pisau lipat  bisa membuat tempat berteduh ( bivak ) yang nyaman, membuat api untuk menghangatkan diri dan memasak, membuat jebakan binatang untuk kebutuhan makan.
Dari kompetensi ilmu dan peralatan  yang wajib di kuasai dan di miliki seorang marketing tidak akan berarti jika tidak ada tidakan nyata untuk merealisasikan tujuan dan target. Seorang yang bertahan hidup di hutan di paksa oleh keadaan untuk mempertahankan hidupnya. Bagamana jika seorang marketing bisa bertindak jika kondisi nyaman dan aman ( zona nyaman ) selalu melingkupi dirinya sementara target dan tujuan yang di bebankan kepadanya semakin tinggi?. kuncinya adalah pada motivasi untuk selalu berkembang dan berubah mencapai kehidupan yang lebih baik dan berprestasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...