MANDIRI SEBAGAI SEORANG
INDIVIDU
”Alhamdullilah”, selepas hari Jumat setelah bergulat dengan pekerjaan tiba
waktunya di dua hari libur untuk meliarkan adrenalin dengan menempuh medan petualangan yang berbobot. Minggu ini
ada event lintas alam yang menawarkan medan gunung hutan dan arus liar sungai.
Beberapa kali mengikuti event ini memang menyajikan sesuatu yang berbeda dengan
event lainnya. Tidak hanya di sisi medan tetapi ada nilai pembelajaran hidup
yang baik. Mengikuti event lomba lintas alam ini saya rasakan suatu hal yang berbeda
dengan event lintas alam lainnya. Panitia tidak menyediakan fasilitas logistik
kepada peserta seperti air minum dan konsumsi. Penerapan aturanpun begitu ketat
terutama dalam hal kelengkapan pribadi, seperti peserta harus bersepatu,
memakai celana panjang dan bertopi rimba.
Saya bertanya dalam hati kenapa panitia membuat peraturan kompetisi yang
begitu ketat dan tentunya kurang lazim di lakukan dalam event-event kompetisi
lintas alam lainnya. Para peserta lintas alam terdiri dari bermacam organisasi
dan individu yang kebanyakan berfikiran bebas ketika berolahraga di alam liar.
Justru dengan peraturan yang sedemikian ketat dan kompetitif itulah jumlah
peserta mencapai ribuan serta merupakan event melegenda dengan skala nasional.
Sebelum pemberangkatan start terjawab sudah pertanyaan saya, ketua panitia
dalam salah satu kalimat pembukaanya menjelaskan bahwa di alam bebas kita harus
mempersiapkan segalanya secara mandiri mulai dari kesiapan fisik, kesiapan
mental, persiapan logistik dan peralatan standart petualang. Segala rintangan,
hambatan dan tantangan bisa di hadapi dan di lewati dengan baik jika para
petualang mampu untuk hidup mandiri.
Kemandirian mutlak di perlukan seorang individu di dalam setiap hal, misalnya
seseorang dalam bekerja. Seorang pekerja harus mampu menghadapi tantangan
pekerjaan secara individu dan tidak
tergantung oleh orang lain. Kemandiran bisa di latih dengan cara disiplin
melakukan pekerjaan berdasarkan aturan, bertanggung jawab atas pekerjaan yang
di berikan dan tentunya bekerja keras. Agar menjadi pekerja yang mandiri
seorang pekerja harus mempersiapkan bekal yang cukup, Membekali diri dengan kompetensi
pendidikan yang memadai, Integritas yang baik dan mental spiritual yang
tangguh.
Efek dari latihan kedisiplinan yang di lakukan secara konsisten membuat
para pekerja mandiri tidak mudah tergantung pada orang lain dan mampu mengatasi
setiap persoalan dalam pekerjaannya dengan baik. Para pekerja yang mandiri
dalam menjalankan setiap pekerjaan bukan
di dasarkan atas perintah seseorang tetapi berdasarkan peraturan dan prosedur
operasional sehingga pekerja mandiri sangat sulit di intervensi. Seperti halnya
para petualang yang mandiri terlatih disiplin mempersiapkan segala kebutuhannya
dengan baik. Mandiri dalam mempersiapkan logistik ( perbekalan ), melakukan
estimasi kesiapan makanan dengan waktu perjalanan. Mengelola kebutuhan makanan
dan minuman, mengatur waktu istirahat, menghitung kebutuhan kalori dst.
Hidup ini tidaklah mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang tak terduga dalam hidup,
penuh hambatan, rintangan, dan terkadang anomali kehidupan itu teramat berat.
Tanpa kesiapan kemadirian akan sulit bagi seorang individu untuk bertahan. Jika
tak mampu bertahan menyebabkan seorang individu terjerumus ke jurang putus asa
dan stress. Kemandirian membuat seseorang menjadi individu yang tangguh dalam
menghadapi setiap persoalan hidup. Petualang dan pekerja akan teruji
ketangguhannya menghadapi setiap tantangan jika sudah terbiasa hidup mandiri
sebagai seorang individu
Ransel kecilku terisi penuh logistik, makanan berkalori tinggi dan minuman.
Peralatan bertahan hidup (survival),
dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) sudah terpacking dengan rapi. Sepatu rimba masih nyaman
terpakai meski ada beberapa area yang robek tersangkut semak berduri saat
mengembara di hutan. Malam semakin larut, antrian pemberangkatan seakan tak ada
habisnya. Peserta luar biasa banyak membludak dan akan menempuh jalur yang sama.
Sempit, gelap, menanjak dan basah. Suatu ujian kesabaran dan mental. Semua
antusias menyambut medan petualangan yang liar ini. Berdiam diri seraya berdoa
dan mempersiapkan fisik dengan baik karena tak satupun yang tahu akan terjadi
apa di depan kita. Antrianku telah tiba dan waktunya pemberangkatan. Langkah
kakiku yang pertama terasa mantap selanjutnya mulai melangkah di pandu cahaya
lampu led yang terpasang di helm panjat. Mengisi malam untuk berlatih menjadi seorang
individu yang mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar