BELAJAR DARI KURA-KURA
Tuhan telah memberikan
anugerah luar biasa kepada hewan kura-kura.
Anugerah untuk mampu hidup di darat dan laut, memiliki pelindung
tempurung kuat dan fleksibel di punggungnya, tahan beradaptasi dalam kondisi
apapun dan berusia panjang. Keistimewaan yang di miliki kura-kura itu membuat
saya begitu terobsesi untuk mengumpulkan benda-benda berbentuk kura-kura.
Setiap berpergian pernak-pernik kura-kura menjadi daftar belanjaan diurutan
pertama. Hewan yang mampu memberi inspirasi dan motivasi tentang arti kehidupan.
Belajar konsisten dan
sadar akan kapasitas diri. Sering kita mendengar dan membaca dongeng tentang kisah
kura-kura yaitu kisah kura-kura yang beradu lari melawan kancil atau kisah
kura-kura yang di tertawakan penghuni hutan karena lebih dini mengawali hijrah
ke sebuah danau di saat musim penghujan. Kura-kura yang di kisahkan menang
melawan kancil yang larinya lebih cepat tetapi meremehkan lawan yang jalannya
lambat. Konsistensi untuk berjalan menempuh area lomba dan menjalani dengan
disiplin dan tak kenal menyerah membuat si kura-kura menjadi pemenang sementara
si kancil terlalu meremehkan lawan dan akhirnya membuat dia menjadi pecundang. Dalam
kisah lain, kura-kura yang sadar akan kapasitas jalan maksimalnya sepanjang
setengah kilometer perjam harus mengawali berjalan ke suatu danau sementara
teman temannya masih asyik berpesta musim hujan di hutan. Saat waktu musim kemarau
maka sampailah kura-kura di danau
tersebut lebih awal dari teman-teman yang menertawakan.
Belajar untuk mampu
menyesuaikan diri dan panjang umur. Kura-kura mampu hidup di air dan di darat.
Kura-kura mampu bertahan hidup lebih dari seratus tahun dalam kondisi
lingkungan yang sehat. Kura-kura merupakan salah satu hewan purba yang masih
eksis bertahan hingga saat ini. Hewan yang tahan uji menghadapi perubahan alam.
Hidup adalah pilihan untuk bertahan, Saat kita masih menghela nafas berarti
kita masih menjadi pemenang kehidupan hingga tiba pada saat nafas terakhir
karena salah langkah di waktu sebelumnya ( karena kematian ada sebabnya ) dan
tuhan telah berkehendak demikian. Siapa paling adaptif maka dialah yang akan
bertahan hidup.
Belajar untuk
melindungi diri sendiri. Kura-kura di beri pelindung berupa tempurung di
punggung untuk bertahan dari serangan musuh. Benteng dan rumah selalu di bawa
kemanapun. Seperti halnya kura-kura selayaknya kita membentengi diri dengan
baik. Memberikan pelindung terhadap segala sesuatu yang mengancam jiwa dan
raga. Keyakinan terhadap agama ( spiritualitas ) dan
hidup sehat merupakan pelindung terbaik. Menjalankan kebaikan dan menjauhi apa
yang di larang. Mengendalikan diri dan melindungi.
Belajar untuk
menghormati asal-usul. Kura-kura atau sejenisnya seperti penyu meskipun berada
di lautan puluhan tahun tak akan melupakan tempat dia di di tetaskan. Saat
mereka akan menelurkan generasi berikutnya maka akan kembali ke tempat diawal
dia berada. Seringkali sejarah di lupakan dan di hapuskan dari kehidupan.
Sejarah ada untuk di ulangi dan di hindari. Menyadari kita berasal dari mana
dan kembali kemana? Itulah pembatas agar jalan kita lebih lurus dan focus.
Belajar untuk mandiri.
Setelah di telurkan oleh induknya Kura-kura menjalani hidup sendiri, keluar
dari cangkang telur, mencari makan, hidup dan bertahan sendiri. Sejak langkah
pertama sampai dewasa lalu kemudian tua mereka sendiri mengatasi tantangan dan hambatan kehidupan. Belajar saja
dari hewan kura-kura tidak perlu menjadi Harimau, serigala, kancil, dan singa.
Cukup menjadi seekor kura-kura yang konsisten,mandiri, mampu melindungi diri
sendiri, mengenal asal-usul dan sadar akan kapasitas kemampuan.
Barisan pernik
kura-kura lebih dari sekedar symbol. Melewati masa silam dan catatan jatuh
bangunnya peradapan. Kura-kura tetap bertahan dan menjadi warna filsafat umat
manusia. Dari arsitektur kuburan, kuil-kuil keagamaan sampai kisah kisah
legenda. Penyadaran bagi manusia untuk selalu instropeksi diri betapa
terbatasnya kita menjadi seseorang.
Didalam kotak kayu
kusimpan pin, bros, anting, asbak, guci, mug, gantungan baju, tas, boneka,
kaos, cetakan kue, gantungan kunci, guci, tempat uang, jam, sandal semua
berbentuk kura-kura. Banyak yang memberi saran untuk merawat kura-kura dalam
akuarium atau kolam. Saran-saran yang hanya kufikirkan saja seribu kali. Kura-kura
akan cantik dan sehat jika ia hidup
bebas dan lepas di alam bebas. Salam
lestari untuk kura-kura pemberi banyak inspirasi dan motivasi. Suatu waktu akan
berkunjung di tempatmu yang tersembunyi dan terlindungi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar