Sabtu, 20 September 2014

BELAJAR DARI KURA-KURA



BELAJAR DARI KURA-KURA

Tuhan telah memberikan anugerah luar biasa kepada hewan kura-kura.  Anugerah untuk mampu hidup di darat dan laut, memiliki pelindung tempurung kuat dan fleksibel di punggungnya, tahan beradaptasi dalam kondisi apapun dan berusia panjang. Keistimewaan yang di miliki kura-kura itu membuat saya begitu terobsesi untuk mengumpulkan benda-benda berbentuk kura-kura. Setiap berpergian pernak-pernik kura-kura menjadi daftar belanjaan diurutan pertama. Hewan yang mampu memberi inspirasi dan motivasi tentang arti kehidupan.

Belajar konsisten dan sadar akan kapasitas diri. Sering kita mendengar dan membaca dongeng tentang kisah kura-kura yaitu kisah kura-kura yang beradu lari melawan kancil atau kisah kura-kura yang di tertawakan penghuni hutan karena lebih dini mengawali hijrah ke sebuah danau di saat musim penghujan. Kura-kura yang di kisahkan menang melawan kancil yang larinya lebih cepat tetapi meremehkan lawan yang jalannya lambat. Konsistensi untuk berjalan menempuh area lomba dan menjalani dengan disiplin dan tak kenal menyerah membuat si kura-kura menjadi pemenang sementara si kancil terlalu meremehkan lawan dan akhirnya membuat dia menjadi pecundang. Dalam kisah lain, kura-kura yang sadar akan kapasitas jalan maksimalnya sepanjang setengah kilometer perjam harus mengawali berjalan ke suatu danau sementara teman temannya masih asyik berpesta musim hujan di hutan. Saat waktu musim kemarau  maka sampailah kura-kura di danau tersebut lebih awal dari teman-teman yang menertawakan.

Belajar untuk mampu menyesuaikan diri dan panjang umur. Kura-kura mampu hidup di air dan di darat. Kura-kura mampu bertahan hidup lebih dari seratus tahun dalam kondisi lingkungan yang sehat. Kura-kura merupakan salah satu hewan purba yang masih eksis bertahan hingga saat ini. Hewan yang tahan uji menghadapi perubahan alam. Hidup adalah pilihan untuk bertahan, Saat kita masih menghela nafas berarti kita masih menjadi pemenang kehidupan hingga tiba pada saat nafas terakhir karena salah langkah di waktu sebelumnya ( karena kematian ada sebabnya ) dan tuhan telah berkehendak demikian. Siapa paling adaptif maka dialah yang akan bertahan hidup.
Belajar untuk melindungi diri sendiri. Kura-kura di beri pelindung berupa tempurung di punggung untuk bertahan dari serangan musuh. Benteng dan rumah selalu di bawa kemanapun. Seperti halnya kura-kura selayaknya kita membentengi diri dengan baik. Memberikan pelindung terhadap segala sesuatu yang mengancam jiwa dan raga. Keyakinan terhadap agama ( spiritualitas ) dan hidup sehat merupakan pelindung terbaik. Menjalankan kebaikan dan menjauhi apa yang di larang. Mengendalikan diri dan melindungi.  

Belajar untuk menghormati asal-usul. Kura-kura atau sejenisnya seperti penyu meskipun berada di lautan puluhan tahun tak akan melupakan tempat dia di di tetaskan. Saat mereka akan menelurkan generasi berikutnya maka akan kembali ke tempat diawal dia berada. Seringkali sejarah di lupakan dan di hapuskan dari kehidupan. Sejarah ada untuk di ulangi dan di hindari. Menyadari kita berasal dari mana dan kembali kemana? Itulah pembatas agar jalan kita lebih lurus dan focus.
Belajar untuk mandiri. Setelah di telurkan oleh induknya Kura-kura menjalani hidup sendiri, keluar dari cangkang telur, mencari makan, hidup dan bertahan sendiri. Sejak langkah pertama sampai dewasa lalu kemudian tua mereka sendiri mengatasi  tantangan dan hambatan kehidupan. Belajar saja dari hewan kura-kura tidak perlu menjadi Harimau, serigala, kancil, dan singa. Cukup menjadi seekor kura-kura yang konsisten,mandiri, mampu melindungi diri sendiri, mengenal asal-usul dan sadar akan kapasitas kemampuan. 

Barisan pernik kura-kura lebih dari sekedar symbol. Melewati masa silam dan catatan jatuh bangunnya peradapan. Kura-kura tetap bertahan dan menjadi warna filsafat umat manusia. Dari arsitektur kuburan, kuil-kuil keagamaan sampai kisah kisah legenda. Penyadaran bagi manusia untuk selalu instropeksi diri betapa terbatasnya kita menjadi seseorang.

Didalam kotak kayu kusimpan pin, bros, anting, asbak, guci, mug, gantungan baju, tas, boneka, kaos, cetakan kue, gantungan kunci, guci, tempat uang, jam, sandal semua berbentuk kura-kura. Banyak yang memberi saran untuk merawat kura-kura dalam akuarium atau kolam. Saran-saran yang hanya kufikirkan saja seribu kali. Kura-kura akan cantik dan sehat  jika ia hidup bebas dan lepas di alam bebas.  Salam lestari untuk kura-kura pemberi banyak inspirasi dan motivasi. Suatu waktu akan berkunjung di tempatmu yang tersembunyi dan terlindungi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...