Senin, 05 Januari 2015

TIGA BULAN, SATU TEPAT DARI DUA PULUH TUJUH JANJI

Catatan : Silahturahmi kepada mereka yang memberi inspirasi.

Tuhan memberikan anugerah sifat dan watak kepada seseorang yang ada di sekitar kita untuk menguji kesabaran. Salah satunya ingkar janji, sifat buruk yang tentunya ingin kita hindari. Saya telah menghitung, selama tiga bulan, dua puluh tujuh janji terrecord dalam chat BBM. Itu belum terhitung dengan janji yang di ucap saat berkunjung ke rumahnya. Dari sekian janji yang telah di ucap dengan senyum dan di tulis secara meyakinkan, berhias stiker emotion character dengan gambar keceriaan. Hanya satu yang bisa di tepati, sisanya janji manis semata. Menjanjikan hal yang biasa dan sederhana, tentang rencana membayar kewajiban pelunasan hutang yang deretan angkanya tak lebih dari 7 digit.

Apa yang di perjanjikan bukanlah perkara sulit jika harus di tepati. Dibandingkan dengan apa yang saya lihat, dengar dan apa yang telah di tunjukkan oleh beliau tentang semua miliknya. Satu unit mobil berkelas terparkir di garasi rumah yang tentunya menunjukkan status pemiliknya. Rumah induk mentereng dengan perabotan mahal. Dalam satu area rumah berderet lebih dari 5 kamar kos. Itupun belum beberapa rumah dalam satu gang yang di sampaikan itu miliknya. Apalagi jika harus menebak pendapatan dari usaha dan gajinya. Ragu kiranya jika saya harus menebak pendapatan per bulan kurang dari dua digit angka, di depan deretan 6 angka nol. Rasanya tanpa berjanji, lebih dari mampu beliau bisa langsung melunasi.

Tidak semua keinginan kita bisa di penuhi dan semua harapan bisa di wujudkan. Kenyataan seringkali tak sejalan dengan impian. Kadang kita harus menerima apa yang kita lihat berbeda dengan realita. Jika itu telah terjadi maka kita harus siap menghadapi. Menumbuhkan fikiran positif untuk menghadapi segala bentuk ujian kesabaran. Bersyukur, bahwa komunikasi tetap terjalin dengan baik. Beliau masih bisa mengucap janji, dan ada untuk bisa di temui, sementara lainnya banyak yang menghilangkan diri. Bismilah, Tetap yakin dengan usaha beliau yang berjalan dengan baik dan asetnya berlimpah, pada suatu hari beliau dengan mudah selesaikan kewajiban hutangnya. Alhamdullilah, bahwa dari dua puluh tujuh janji, satu di tepati dan telah menurunkan kewajibannya hingga berkurang lebih dari lima puluh persen.

Berfikir positif meredakan emosi, tidak terucap kata provokatif, nada bicara dan intonasi amarah. Tidak tertulis kalimat yang memancing kekecewaan. Berusaha menyejukkan dan menghadirkan kedamaian dalam setiap kondisi. Tidak lagi adu kekuatan, “otot-ototan” berusaha mengklaim siapa yang benar dan menunjuk-nunjuk siapa yang salah. Ini bukan kesabaran dalam kepasrahan tetapi kesabaran dalam bertindak dan berupaya. Berusaha dan terus berusaha, bekerja dengan sebaik-baiknya. Meyakini bahwa menagih adalah pekerjaan mulia, senantiasa mengingatkan seseorang akan kewajibannya. Tuhan pasti memberikan nilai kepantasan atas setiap usaha manusia, apapun itu bentuk dan wujudnya. Kitapun harus menerima dengan penuh keikhlasan.

……………………………………………
Janji ke dua puluh delapan, “ sore m arif……moga, senin bisa pelunasan”, seperti biasa diakhir kalimat tertempel stiker emotion character dengan gambar senyuman. Semoga Tuhan senantiasa memberikan hidayah dan memberikan jalan terbaik bagi setiap usaha dan upaya umatnya. Amin. Apapun realita yang akan terjadi hari ini harus saya terima dengan lapang dada. Yakin bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...