Catatan silahturahmi kepada mereka yang memberi inspirasi
Suara gemuruh deru mesin penggilingan menenuhi ruang sempit itu
setiap harinya. Empat pekerja mengerubuti mesin yang sudah kelihatan
tua. Mereka sibuk bekerja sesuai tugas dan kewajibannya. Mengolah
limbah sayuran dan buah-buahan menjadi pakan ternak yang nilai jualnya
menggiurkan.
Saya bersama pemilik usaha itu. Sebut saja namanya Ibu Mei. Seseorang
yang saya nilai baik. Orang yang belajar dari banyak masalah. Survive
menahan segala coba dan ujian keterpurukan di saat awal-awal
mengembangkan usaha sehingga bisa berhasil sampai sejauh ini.
Pertemuan saya dengan beliau adalah awal baru. Semangat dan komitmen
baru untuk menata ulang hubungan kerjasama. Saya berusaha merajut
kembali komunikasi ketika sekian lama hubungan mitra ini larut dalam
persepsi-dan praduga negatif. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki
diri. saling memaafkan dan berdamai dengan keadaan.
Sudah menjadi kebiasaan manusia menghubung-hubungkan suatu peristiwa.
tidak ada yang salah dari alur berfikir seperti itu karena gerak
kehidupan ini terjadi karena hubungan sebab akibad.
Seperti apa yang di sampaikan beliau tentang suatu perlakuan yang
menurut saya tidak manusiawi. Menyikapi suatu persoalan dengan emosi
yang justru menambah dan menutup rapat jalan penyelesaian. apa yang kita
dapatkan saat ini adalah hasil dari perbuatan dan tindakan kita di masa
lalu. Saya belajar dari ibu mei agar hidup selalu menanam kebaikan.
Agar kelak menuai kebaikan yang dapat kita dan anak cucu rasakan.
Membangun Hubungan dengan mitra ( nasabah ) yang terbaik adalah
pendekatan relationship. Menjadikan mereka teman dan sahabat. Yang mampu
berbagi dalam suka maupun duka. Berempati dan mampu memberi solusi.
Mengurangi potensi mendapatkan musuh dan memperbanyak peluang untuk
mendapatkan kawan.
Saya sering kehabisan cara dan menemui jalan buntu untuk
menyelesaikan persoalan dengan mitra. Terlalu rumit masalah dan tidak
sanggup mengurai. Seakan-akan tak ada jalan keluar lagi dan harus
menyerah. Tetapi jika Tuhan berkehendak menyelesaikan masalah seperti
membalik telapak tangan, terurai dan terselesaikan dengan mudah.
Inilah pentingnya sebuah doa untuk menguatkan keyakinan dan
memudahkan jalan. Mengharapkan kemudahan dan kelancaran mitra kita dalam
menjalankan usahanya. Agar mampu mereka menunaikan kewajibannya.
Saya dan Ibu Mei. Mengawali hubungan kerjasama ini dengan saling
memaafkan. Harapan dan semangat baru memecahkan kebuntuan penyelesaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar