Senin, 04 Mei 2015

DARI MEREKA YANG MEMILIKI TUJUAN MENOLONG DAN MEMBANTU


Mendengar apa sebenarnya yang menjadi tujuan mereka meminjam uang kadang membuat hati ini tersentuh. Bagaimana tidak, kisah pengorbanan mereka sungguh mengharukan. Menyelami kisah mereka, para mitra yang tidak selalu menggunakan fasilitas kreditnya untuk modal pengembangan usaha. Memang, sebagai petugas bank seharusnya menghindari salah alokasi penggunaan dana pinjaman dengan menerapkan aturan dan meminta bukti tetapi tidak semua bisa di terapkan dengan sempurna mengingat faktor sosial dan rasa kemanusiaan yang biasanya lebih dikedepankan.
Kisah pengorbanan mereka luar biasa. Bagaimana seorang anak berbakti berusaha sekuat tenaga membantu biaya operasi orang tuanya yang sakit parah, Seorang ibu yang memberi akses agar cita-cita anaknya untuk menjadi dokter bisa terwujud. Tekad bulat dari pasangan suami istri agar segera melunasi biaya haji atau seorang sahabat yang dengan ikhlas membantu teman saat di dera derita.

Semua tidak bisa di hitung dengan kehandalan matematika dan logika. Berdasarkan teori mereka yang punya tujuan mulia ini tidak layak untuk di biayai karena dana pinjamannya justru akan menjadi beban. Ukuran kemampuan mereka dalam mengembalikan pinjaman tidak bisa dihitung dengan kecermatan akuntansi. laba rugi yang dihasilkan dari selisih pendapatan dan biaya. Bermodalkan prinsip keyakinan untuk mampu mengembalikan pinjaman. Percaya dan yakin saja bahwa Tuhanlah yang maha memampukan. Realitanya mereka masih mampu dan sanggup bertahan menjaga reputasi keuangan dengan baik. Tidak semua yang berakhir menjadi kredit bermasalah.

Tidak lebih dari satu persen diantara mitra saya yang memiliki tujuan mulia seperti ini. Pancaran keberkahan dari segenap tindakan mulia dari minoritas mitra ini seringkali menaungi dalam setiap upaya menyelesaiakan persoalan kerja. Meskipun itu hanya sebatas inspirasi ataupun sebuah informasi. Banyak sahabat dan saudara yang didapatkan ketika kita mampu secara terbuka menerima setiap perbedaan. Jangan pernah menyalahkan jika ada hal yang mungkin berbeda dari kebijakan dengan berlindung pada dalih dan dalil aturan yang terkesan baku dan kaku. Seperti mereka yang memiliki tujuan mulia "menolong dan membantu" tetapi ketika dihadapkan pada ketentuan sangat bertentangan dengan kebijakan tujuan utang piutang. Dalam bisnis yang mengedepankan kepercayaan seperti ini, saya harus memandang segala sesuatu dari sudut pandang berbeda. Mudah sekali kekecewaan menghampiri jika harapan tidak sejalan dengan kenyataan. Di satu sisi kita merasa sesuatu telah sempurna tetapi realitanya di sisi lain penuh cacat dan cela.

Saya menuliskan, menghimpun lagi ingatan, kenangan dan cerita perjalanan teman-teman dalam silahturahminya kerumah-rumah mereka yang memberi inspirasi. Tujuannya untuk Sama-sama belajar dari bermacam-macam sifat manusia. tidak hanya dari hal baik saja kita mendapatkan pelajaran tetapi dari hal buruk, ada hikmah yang bisa kita petik darinya. Semoga kita seringkali di pertemukan dengan mereka, orang-orang yang memberi inspirasi. Semangat untuk terus membina hubungan silahturahmi. Tanpa ada interaksi kita tidak akan mendapatkan apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...