Komunitas untuk berbagi dalam Giat bakti untuk Bumi, Pendidikan dan Sosial
Senin, 31 Agustus 2020
GOTEHAN KEBO PUNCAK PADHA
POHON POHON DI LINGKUNGAN PERBUKITAN WALIKUKUN
SUMBER PANGURIPAN, MATA AIR DI DINDING TEBING
TELUSUR GUA DI DESA GAMPING KECAMATAN CAMPURDARAT (Bagian ke I)
Rabu, 19 Agustus 2020
BURUNG HANTU (MANUK DARES - SERAK JAWA) SANG PREDATOR MALAM DIPERBUKITAN WALIKUKUN
POHON WALIKUKUN
Tumbuh sampai ketinggian 900 m dpl., walikukun umumnya ditemukan di dataran rendah yang panas dan kering, di hutan hutan gugur daun, Hutan Jati , Sabana dan Padang Rumput. Kadang-kadang ditemukan di tanah yang berat dan kurang baik, yang becek secara periodik. Walikukun tahan terhadap naungan dan biasa tumbuh sebagai tajuk lapis kedua, sering ditemukan tumbuh menggerombol. Pohon Walikukun tergolong berat sampai sangat berat keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah. Berwarna coklat kemerahan seperti daging hingga coklat perang tua. Karena keuletannya yang amat baik, kayu walikukun banyak dipakai sebagai gandar kereta atau pedati, gagang perkakas dan lain-lain. Awet dan mudah dibelah, tetapi umumnya kayu ini sukar dikerjakan.
Walikukun dimanfaatkan pula kayunya sebagai gagang tombak, dan
juga sebagai kayu bakar. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pengikat yang kasar. Pohon ini disebut-sebut dalam primbon Jawa
berkhasiat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus dengan cara
ditanam di empat sudut pekarangan.
Ada hal unik terkait Pohon Walikukun menurut cerita dari salah satu sesepuh Warga desa Gamping. Bahwa Pohon ini disebarkan oleh seorang Wali penyebar agama islam - Dalam satu perjalanan syiarnya menyusuri Perbukitan wali tersebut terhenti sampai Desa Gamping dan tidak melanjutkan perjalanan menuju daerah Besole ke selatan sehingga saat ini Pohon Walikukun sulit atau tidak di Jumpai Di daerah Besole terus mengarah ke Pantai Selatan.
Masyarakat lereng perbukitan Walikukun sudah memiliki
kepedulian untuk melestarikan Pohon Walikukun seperti Pokdarwis
Wajakensis Jatipurbo yang melarang penebangan Pohon Walikukun, upaya
menghijaukan lahan lahan disekitar tebing tebing di Desa Gamping yang
memiliki nilai historis peradapan tertua.
Selamat HUT RI ke 75 Bumiku Hijau Hutanku Lestari Indonesia Jaya
MEDIA EDUKASI DI RUANG TERBUKA DALAM TRIP MINI KE PERBUKITAN WALIKUKUN
MATA AIR SUMBER BENDO
TETEK MELEK DAN GLUNDUNG PLECEK TRADISI PENGUAT RASA MENGHADAPI PANDEMI (PAGEBLUG)
Catatan Ketiga: Ekspedisi Perbukitan Walikukun 2020 Sabawana mahacita Indonesia
SURVEY JALUR JELAJAH PERBUKITAN WALIKUKUN
CATATAN KEDUA : Ekspedisi perbukitan walikukun 2020 Sabawana Mahacita Indonesia.
AROMA POHON CENDANA DI TEBING WATU SLENDANG GUNUNG BUDEG
Catatan Pertama : Ekspedisi Perbukitan Walikukun 2020 Sabawana Mahacita Indonesia
CATATAN PEMBUKA EKSPEDISI PERBUKITAN WALIKUKUN 2020
PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO
Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...
-
Catatan Keenam : Ekspedisi Perbukitan Walikukun 2020 Sabawana mahacita Indonesia Tepat satu hari menjelang Hut RI ke 75 saya menuju ke De...
-
Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...
-
MENDAKI GUNUNG WILIS MENYONGSONG PAGI DI PUNCAK LIMAS ( 2300 MDPL ) Ribuan kali aku menatapnya, semenjak kecil kala berangkat...