Senin, 31 Agustus 2020

POHON POHON DI LINGKUNGAN PERBUKITAN WALIKUKUN


catatan kesepuluh : ekspedisi Perbukitan Walikukun 2020 Sabawana Mahacita Indonesia

Pada hari minggu tanggal 23 agustus 2020 kami bersilaturahmi ke rumah sahabat di Desa Gamping Kecamatan Campurdarat. Masih dalam rangkaian Ekspedisi Perbukitan Walikukun 2020. Sabawana Mahacita Indonesia mengirimkan donasi beberapa bibit tanaman buah  untuk ditanam dan dirawat oleh Pokdarwis Wajakensis Jati Purbo. Kiprah Pokdarwis Wajakensis Jati Purbo ini tidak perlu diragukan lagi dalam rangka menjaga kelestarian flora dan fauna di Desa Gamping. Rencananya di Bulan September 2020 mereka akan melakukan penghijauan di Perbukitan Desa Gamping. Salah satu aksi nyata gerak pokdarwis untuk memajukan pariwisata di desanya adalah dengan mengadakan bentang bendera raksasa di Tebing Gamping.

Pada kesempatan ini saya juga mencoba mengidentifikasi tumbuhan di seputar belakang pekarangan rumah kawan mas eko Djebreng Togoe. Tentunya juga sambil mencari bibit tanaman liar untuk bisa dikembangkan di Basecamp Sabawana mahacita Indonesia. Di sepetak lahan dalam luas 500 meter persegi yang merupakan lereng bawah Bukit Gamping dan menjadi bagian deretan Perbukitan Walikukun. kami mengidentifikasi beberapa tumbuhan Liar yang merupakan vegetasi Perbukitan Walikukun. Di Lereng bukit Gamping mayoritas didominasi vegetasi  Pohon Jati yang tumbuh subur dan berkembang dengan baik.

Beberapa tanaman yang bisa kami identifikasi di Lereng Bukit Gamping. Pohon Rukem (Flacourtia rukam) adalah spesies pohon berbuah yang biasanya bengkok berbonggol-bonggol, batangnya berduri, tinggi hingga 15 meter, kayunya sangat keras, digunakan sebagai antan dan galah pedati, buahnya pahit dan rasanya sepat. Buahnya dapat dimakan segar atau diolah menjadi selai. Tumbuhan ini juga memiliki khasiat pengobatan. Tumbuhan ini kurang populer yang mulai langka keberadaannya karena jarang ditanam dan dibudidayakan.

Pohon Salam Koja (Kare)  (Murraya koenigii syn. Chalcas koenigi) pohon ini banyak ditemui area Situs Wajakensis I namun di perbukitan Walikukun sisi lainnya selama penelurusan ekspedisi ini baik dari sisi timur, barat dan selatan kami tidak menjumpai pohon ini.  bentuk daun ini agak sama dengan daun salam, cuma ukurannya lebih kecil dan baunya lebih tajam dari daun salam. Bunga dari tumbuhan ini berbau harum dengan buah berbentuk bulir berwarna ungu. Daun tanaman ini dapat di manfaatkan sebagai Bumbu Masakan dan termasuk kategori tanaman rempah.

Pohon Lilin berdasarkan informasi dan keterangan oleh penduduk sekitar pohon tersebut disebut pohon Lilin. termasuk semak perdu, tekstur di kedua sisinya halus. Pohon lilin inijuga artistik jika di gunakan sebagai tanaman hias (bonsai). Pohon Serut (Streblus asper) Pohon serut berukuran sedang dengan tinggai antara 4-15 meter. Kulit batang putih keabu-abuan. Daun serut berbentuk bulat telur, lonjong, dengan panjang antara 4 – 12 cm. Berwarna hijau dengan permukaan daun kasar. Tanaman ini banyak di Buru sebagai Bonsai. Tanaman di Bukit Gamping ini mayoritas dapat dijadikan Bonsai karena harus beradaptasi di lingkungan karst. Dimusim kemarau seperti ini tanah menjadi kering dan keras serta kurang 1 meter di bawah sudah terdapat bebatuan kapur. Tumbuhan harus bisa beradaptasi pada lingkungan yang ekstrem seperti ini.

Pohon Secang atau sepang (Caesalpinia sappan ) adalah tanaman perdu anggota suku polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan (kulit kayu) dan kayunya sebagai komoditas perdagangan rempah rempah.  Tinggi pohon 4-10 meter. Batang dengan tonjolan-tonjolan serupa gigir, dengan banyak duri, pepagannya berwarna cokelat keabu-abuan. Ranting-ranting biasanya dengan duri-duri yang melengkung ke bawah; jarang tak berduri. Ranting muda dan kuncup berambut halus kecokelatan.

Dari pengenalan pohon-pohon di dilereng Perbukitan Gamping ini bahwa terdapat jenis jenis pohon yang bermanfaat bagi kehidupan manusia tidak hanya untuk kayunya namun juga beberapa jenis teridentifikasi sebagai tanaman rempah bahkan juga mayoritas bisa di gunakan sebagai tanaman hias ( Bonsai). Kelestarian vegetasi (flora) di Perbukitan Gamping ini harus tetap kita jaga bersama sama.

Basecamp Kura Kura Sabawana mahacita Indonesia 26 Agustus 2020. 04.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...