Catatan : Silahturahmi kepada mereka yang memberi inspirasi
Selama lebih dari 6 tahun menjadi
mitra, bisa di hitung dalam bilangan jari saya berkunjung ke rumahnya. Dua kali
menjadi mitra pada dua institusi perbankan yang berbeda. Sebut saja namanya Ibu
April, beliau adalah sosok sederhana dan pekerja keras. Mempunyai lapak kecil
yang ada di pasar dekat rumah. Menjual aneka sayuran dan kebutuhan dapur.
Setiap hari berusaha dan bekerja keras untuk menghidupi satu orang anak dan
ibunya yang telah renta.
Rumahnya terlihat berantakan
bukan karena dia malas tetapi memang di biarkan apa adanya sebagai tempat
bermain anaknya yang hiperaktif. Perabotanpun hanya terbatas satu set kursi dan
satu almari kecil tanpa peralatan elektronik. Beberapa kali memiliki peralatan
elektronik pasti berakhir di buat eksperimen anaknya yang cerdas itu. Saya
membayangkan betapa sibuk hari-hari Bu April, sebagai ibu rumah tangga,
mengurus anak yang istimewa dan sebagai tulang punggung keluarga. Terasa ironis
jika wanita yang diciptakan dari tulang rusuk pria harus menjadi tulang
punggung keluarga. Itulah hidup yang harus di jalani dengan keiklasan dan
kesabaran. Kesan dari penampilan kusut, biasa dan lugu langsung sirna ketika
saya berkomunikasi dengannya. Tutur kata yang disusun dari pemikiran cerdas
menunjukkan kesesuaian dengan kualifikasi pendidikan yang disandang sebagai
sarjana pendidikan.
Saya yakin memberi kepercayan Bu
April untuk memdapatkan fasilitas kredit di institusi Perbankan di
tempat saya bekerja yang baru karena beberapa catatan tindakan beliau
yang menurut saya istimewa. Bu April selalu mengonfirmasi kepada petugas sebelum membayar, Angsuran
selalu di antar sendiri ke kantor bank di mana beliau menandatangani fasilitas
kredit dan rajin mengupdate kewajibannya . Hal ini seperti terasa umum jika nasabah memiliki
sumberdaya yang baik. Sesuatu istimewa itu saya rasakan ketika melihat beliau
tidak memiliki handphone sehingga
mengkonfirmasi petugas melalui sarana fasilitas telepon umum. Beliau
juga tidak memiliki sarana kendaraan kecuali sepeda sehingga menuju kantor bank
untuk membayar harus menempuhnya dengan kendaraan umum. Padahal beliau tahu bank memberi fasilitas
angsuran jemput bola.
Jaminanpun beliau memberikan yang
terbaik dari asset yang dimiliki. Dua petang bidang tanah di lokasi strategis yang
terdokumentasi dalam dua sertifikat yang nilainya terasa tak berimbang dengan
plafon pinjamannya. Aset senilai satu milyar menjamin pinjaman senilai lima
belas juta. Keinginan untuk mendapatkan kepercayaan di bank di tunjukkan dengan
tindakan dan perbuatan bukan hanya sebatas kata-kata. Apabila saya sebagai
penilai yang seringkali hanya melihat dengan pandangan mata saja terasa sulit
bisa memberi kepercayaan kepada Bu April. Saya pasti menyimpulkan kesan-kesan dari
fikiran negative jika tidak menyelami kehidupan Bu April sebenarnnya. Seperti
rumah yang kotor dan berantakan, tidak
ada alat komunikasi, asset barang bergerak tidak ada, terkesan kolot, lugu, dan
lapak usahanya yang kecil.
Beruntunglah saya mengenal beliau
cukup lama. Mengenalnya jauh sebagai mitra di istitusi perbankan tempat bekerja
sebelumnya. Menunjukkan perbuatan dan contoh tindakan nyata sebagai mitra yang
baik sehingga saya terhindar oleh fikiran negative dari pandangan mata yang
seringkali menipu dan memihak pada indicator-indikator materialism. Inilah pentingnya
menganalisa kehidupan mikro yang mengedepankan penilaian karakter
seseorang. Mendekatinya sebagai sahabat
di tempat usahanya yang tersebar di pasar-pasar, di persawahan, disamping dan
di belakang rumah mereka. Bu April memberikan contoh bagi kita bahwa untuk
dapat di percaya di wujudkan dalam bentuk perbuatan bukan hanya sebatas penampilan,
kata-kata dan segala sesuatu yang seringkali menipu mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar