Rabu, 01 Oktober 2014

JALAN TERJAL YANG LIAR DAN MENAKJUBKAN (JELAJAH MEDAN LEMBAH BUKIT PANTAI SELATAN WATULIMO TRENGGALEK )

JALAN TERJAL YANG LIAR DAN MENAKJUBKAN
(JELAJAH MEDAN LEMBAH BUKIT PANTAI SELATAN WATULIMO TRENGGALEK )



Malam ini, bulan sabit  memimpin ribuan bintang menguasai cakrawala. Tampak sempurna tanpa sedikitpun tirai awan. Sepintas kupandang saat melibas pekat jalanan dengan dua roda motor kesayangan. Kuarahkan perjalananku kali ini ke perbukitan karst selatan tepatnya di kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Malam minggu ini seperti halnya ratusan malam minggu yang pernah kulalui. Meliarkan diri bersama alam dalam kesederhaaan dan keterbatasan. 

Salim dan salam khas, kibaran spanduk dan bendera-bendera organisasi, dentuman music reagee, atribut-atribut alam bebas  dalam pesta malam minggu  di depan balai desa Slawe Kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek. Para penggiat alam bebas dan pecinta alam dari berbagai Organisasi dan individu berkumpul untuk mengikuti event Jelajah Lembah Bukit Pantai Selatan yang di adakan Organisasi Pecinta Alam NIPONK. 
BERIRINGAN

LELAH

Akupun berkawan dengan mereka dari yang masih belia sampai mereka yang lanjut usia. Para sahabat yang terkadang di lecehkan sebagai manusia yang  nakal, urakan, dan bengal. Mereka yang hanya menilai dari penampilan semata, tanpa menyelami dunianya. Dunia yang mengajarkan kekuatan, ketabahan dan kesabaran. “Maaf “, untuk mereka yang senang memandang kami sebelah mata. Kami bangga menjadi petualang karena sebagaian dari kami telah menjadi pemimpin yang baik di negeri ini dan sebagian besar dari kami adalah calon-calon leader untuk Indonesia di masa depan.

Tanpa sleeping bag, aku meringkuk di halaman rumah penduduk. Sementara  para sahabat masih asyik berdiskusi tentang apa saja. Tidur melepaskan penat dengan cara yang berbeda dan tak biasa. Merasakan sedikit kebahagiaan untuk mereka yang setiap hari  terpejam di jalanan.  Waktupun cepat berjalan. Adzan subuh membangunkan perlahan, mengawali kesegaran di pagi yang bersahabat ini. Delapan ratus lima puluh peserta terdaftar dalam event lintas alam, baik perorangan maupun beregu. Wajar kalau kegiatan kali ini pesertanya membludak  karena  beberapa bulan tidak ada sama sekali event lintas alam . 
TIADA TALI BLARAKPUN JADI
SUNGAI SEBELUM AIR TERJUN


Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, start pemberangkatan di lakukan bertahap oleh muspika Kecamatan Watulimo. Menempuh jarak sekitar 20 KM dengan medan perbukitan pantai selatan para peserta akan disuguhkan medan terjal, jurang yang dalam dan kelebatan vegetasi bukit-bukit pantai selatan trenggalek. Terbagi dalam tiga pos dengan  jarak antar pos cukup jauh. Melihat medan jalur yang di dominasi hutan dan perbukitan tentunya perjalanan kali ini akan menguras tenaga.

Jalur track yang sempit akan di lalui oleh ratusan orang di waktu hampir bersamaan, tentunya membutuhkan kesabaran untuk mengantri. Melewatinya dengan perlahan karena sepanjang rute di dominasi tanjakan. Keterbatasan tali pengaman tidak menghambat para peserta untuk saling membantu .Tiada tali blarak ( pelepah kelapa ) pun jadi, untuk menarik rekan-rekan yang ada di bawahnya. Keselamatan dalam berpetualang menjadi prioritas utama bukan hanya soal kecepatan dan siapa yang paling kuat tanpa memperdulikan keselamatan diri dan rekan. Jalur menuju pos 1 di dominasi ladang buah salak yang berada di perbukitan. Hamparan tanaman salak hampir memenuhi semua lereng-lereng perbukitan Watulimo. Tidak hanya tanaman buah salak, Pohon-pohon buah lainnya seperti Durian, kelengkeng, manggis, sirsat betebaran di ladang-ladang penduduk. Ketika musim buah hasil tanaman  tersebut akan tersaji di warung-warung yang ada di sepanjang jalan utama menuju pantai Prigi dan Pasir Putih. Berada di atas perbukitan hamparan hijau terbentang dalam lembah dan bukit, tidak seperti daerah karst lainnya di sepanjang pantai selatan Jawa yang cenderung gersang. Memandang kearah selatan birunya lautan seakan tak berujung dan menyatu dengan langit di kejauhan.  Lanscape menawan menceritakan  keindahan di sisi lain selatan Pulau Jawa.
KOMUNITAS
SALING MENOLONG



Terik matahari terhalang kelebatan vegetasi hutan. Pohon-pohon tinggi teduh menaungi, bukit dan lembah teriris kelokan-kelokan sungai dengan mata air yang jernih. Batu-batu besar memperangkap air menjadikannya kolam yang bening menyuguhkan kesegaran air bersih.  Suara serangga memberikan irama dinamis dan mistis tentang misteri belantara. Ribuan tahun yang lalu kenapa manusia-manusia purba memilih mendiami sisi selatan Pulau Jawa karena di daerah tersebut menyajikan sumberdaya alam yang  melimpah untuk bertahan hidup. Baik tempat untuk berlindung berupa goa-goa alam maupun makanan.  

Enam jam menyusuri setapak,mendaki dan menuruni jalur curam membuat tubuh terasa letih. Beberapa kali beristirahat melemaskan kaki yang kaku mendekati kram. Rasa puas akan tantangan dalam perjalanan kali ini membuat diri tak cepat mengeluh. Melewati air terjun alami yang masyarakat sekitar menamakannya dengan Curug Nanas. Debit airnya tidak begitu deras karena saat ini merupakan musim kemarau. Membayangkan jika musim penghujan betapa indah menyaksikan air bening meluncur dari 50 meter di ketinggian tebing. Akses menuju lokasi  air terjun  masih alami dan sulit di jangkau sehingga jarang di kunjungi.

Tenaga habis sampai Pos II, waktu menunjukkan pukul setengah dua. Berada di perkampungan penduduk yang cukup terpencil perjalanan ini saya sudahi. Terasa nikmat dan damai beristirahat di bawah naungan rapatnya dedaunan, Keramahan masyarakat yang menyuguhkan minuman terbaik dari dapur rumahnya yang sederhana. Jahe hangat pedas dan manis dalam baskom plastic. Panas tubuh karena letupan energy yang mengalir cepat seketika menjadi dingin ketika tenggorokan dan lambung di siram air hangat. Memberikan kesejukan di badan meski berpeluh keringat. Memang tidak tuntas perjalanan kali ini tetapi gambaran medan lembah bukit pantai selatan Watulimo Trenggalek benar-benar menawan. Kearifal local masyarakat yang peduli menjaga hutan, Pohon-pohon besar terasa tidak asing menghiasi perkampungan penduduk sekitar. Memberikan keberkahan dalam hidup yang biasa dan sederhana.

Di jemput salah satu sahabat kembali ke titik awal start perjalanan. Akses lokasi terpencil  sekarang mudah di jangkau, semua jalan beraspal. Menaiki motor saja sudah terasa ekstrem, kelokan tajam, tanjakan-tanjakan berat mengisi akses jalur transportasi di perbukitan pantai selatan. Terima- kasih OPA NIPONK telah memberikan sensasi petualangan yang berbeda di perbukitan Karst pantai selatan Jawa. “ Jalan terjal yang liar dan menakjubkan dalam jelajah lembah bukit pantai selatan Watulimo Trenggalek “………TOP
   


1 komentar:

  1. Mas, saya baru baca blog ini.
    Terimakasih sudah mengapresiasi acara NIPONK Lomba Jelajah Alam - Lembah Bukit Pantai Selatan yang ke VI.
    Saya harap di acara NIPONK LJA LBPS yang ke VII tahun 2016 ini, mas nya bisa hadir. Saya tunggu kehadirannya.
    Salam Lestari !!

    BalasHapus

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...