Selasa, 14 Oktober 2014

KETERBUKAAN SEDERHANA DARI KELUARGA PAK SABAR


Catatan : Silahturahmi kepada mereka yang memberi inspirasi


Telah lama kami menunggu, sabar menanti  ibu tuan rumah yang masih belanja kepasar.!!!

Sambil menunggu Si nyonya rumah kami terlibat pembicaraan akrap dengan si tuan rumah. Sebut saja beliau Pak Sabar. Pemilik rumah asri, besar dan ramai. Rumah itu tidak pernah sepi sehari-hari selalu ramai oleh suara kegaduhan peralatan  pekerja yang membuat aneka perabotan rumah tangga. Membicarakan tentang rintisan usaha dengan kebanggaan seorang pengusaha “ from zero to hero “. Mendengar kisah inspiratif mendaki tangga sukses calon mitra dan mitra kami adalah hiburan yang menarik. Selalu menghadirkan banyak pengalaman dan wawasan tentang betapa beratnya sebuah perjuangan.

Sebenarnya kami ingin segera menuju pada  pokok persoalan dengan Pak Sabar. Membahas rencana beliau untuk menambah modal usaha. Beliau sengaja mengulur waktu,  untuk membicarakan sesuatu yang di anggap krusial harus bersama pathner istri pendamping hidupnya. " Sebentar ya mas, menunggu ibu pulang dari pasar. sebentar lagi akan datang . Nanti, urusan utang-piutang harus sama-sama tahu. Jika nanti semua sudah sepakat dan sepaham. insya allah pinjamannya akan membawa berkah. Nyaman dan aman di buat modal bekerja."

Nyonya rumah datang menenteng tas besar berisi sayur mayur dan makanan dari pasar. Menunjukkan bahwa beliau adalah wanita tangguh yang perannya tidak bisa di  remehkan.  Memarkir motor matic barunya dan menaruh begitu saja barang belanjaan di garasi rumah. Beliau menyapa kami, seperti tergesa-gesa. Mungkin Pak Sabar sebelumnya telah menelepon " Bu, mas-mas dari bank telah menunggu lama ". Sekejap kemudian kami terlibat pembicaraan serius. Hitung-menghitung, kalkulasi, dan estimasi diakhiri dengan kesimpulan untuk menyepakati satu fasilitas kredit yang tepat. Keputusan bersama dari sepasang suami-istri harmonis dan romantis. Semua keputusan atas inisiatif bersama dan resiko akan di tanggung secara bersama-sama. Suami mencari sumber pendapatan sementara istri berperan mengontrol pengeluaran menjadi  manajer keuangan. Suatu sistem organisasi  simple tapi efectif. Keterbukaan untuk membangun kepercayaan secara sederhana. Keluarga memiliki peran sama dan berimbang untuk saling mengontrol dan mengawasi.

Lebih dari tiga tahun  berpathner sebagai mitra, perkembangan aset dan usaha meningkat sementara hutangnya hanya satu fasilitas saja. Beruntunglah beliau mempercayakan kebutuhan modalnya kepada korporasi ini. Dan amanah itu harus tetap di jaga. Belajar dari Pak Sabar beserta istri bahwa keterbukaan itu harus di bangun mulai dini. Diawali dari  organisasi sederhana yaitu keluarga kemudian mengarah ke organisasi yang lebih besar lagi. Tujuannya cukup simple dan sederhana. Agar dengan keterbukaan semua bisa saling memahami, menjaga dan mengawasi.

Semoga sebentar lagi beliau juga mempercayakan simpanannya di tempat ini.  Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...