Jumat, 01 Agustus 2014

MATAHARI TERBIT ( SUNRISE )



MATAHARI TERBIT ( SUNRISE

Rasa lelah terbayar sudah, menatap dunia tanpa tirai menghadap ketimur di pagi buta menyaksikan peralihan gelap menuju terang. Di temani tanah basah, hembusan angin, dingin udara dan tetesan embun. Menyaksikan matahari terbit, merah, bundar, besar lalu berpendar pancarkan cahaya terang menyilaukan di puncak gunung. Suatu anugrah luar biasa bagi para pendaki gunung di berikan waktu sejenak memahami dan menikmati keagungan sang pencipta melalui proses bergantinya malam ke siang.
Mendaki gunung tidak hanya sekedar matahari terbit ( sunrise )  yang menjadi tujuan dan harapan, adalah sisi lain dari satu perjalanan spiritual yang selalu di rindukan.  Menenggelamkan diri menghadap ke barat. Ruku dan bersujud diatas bebatuan dalam sholat shubuh yang dingin sunyi dan ekstrem. Mensyukuri apa yang Sang Kuasa berikan tentang kekuatan untuk berjalan, ketabahan menghadapi tantangan  dan Kesabaran menjalani tujuan.
Dini hari ketika semua terlelap dalam buaian mimpi, kita mewujudkannya. Saat sebagaian manusia menarik selimut, kita menyingsingkan lengan. Datang memanggul ransel, melangkah pelan terseok di punggungan gunung, melawan kantuk dan rasa lelah. Menghimpun semangat berusaha untuk bisa dan bekerja keras. Memahami dan menyadari diri kita seperti kura-kura yang sudah mengukur segalanya tidak menyombongkan diri mengaku kancil yang pandai berlari karena mendaki gunung adalah satu tindakan. Dalam tindakan selalu membutuhkan kekuatan, ketabahan dan kesabaran. Mempersiapkan segalanya lebih dini dan mengawali lebih pagi ,berjalan setapak demi setapak dengan konsisten. Mengapai tujuan tepat sesuai keinginan.
Mendaki gunung mengajarkan cara berfikir positif dalam menjalani proses kehidupan.  Memberikan pembanding antara mudah dengan sulit, ramai dengan sunyi, gelisah dengan rasa damai, antara panas kota dengan dingin desa, kenyang dengan lapar, antara kasur empuk dengan  rumput kering,. Mencari lawan seimbang dari kemapanan dan pembendung luapan keluhan.
Matahari terbit bukan akhir dari sebuah tujuan tetapi sebuah awal. Puncak gunung bukan sebagai ujung terakhir tetapi sebuah permulaan untuk hidup lebih berani menghadapi kenyataan. Kenyataan bahwa kita memiliki keluarga, menjadi mahluk social dan bekerja mencari nafkah.  Setiap pekerjaan apapun itu pasti ada kesempatan untuk mendaki puncak gunung tertinggi dan selalu ada matahari terbit indah menunggu kita di sana.
Setiap perjalanan ( pekerjaan ) untuk mencapai tujuan tidak semua bisa di lewati dengan mulus dan mudah. Adakalanya kita harus berhadapan dengan gunung yang tinggi,  jurang yang dalam, badai yang menghempas, terik yang menyengat, dingin yang mengigit dan ombak yang menggulung. Semua rintangan, hambatan dan tantangan itu bisa di lalui dengan kekuatan mentalitas yang di bangun dari motivasi dan fikiran positif serta kekuatan spiritual yang di teguhkan oleh keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebait doa dan harapan untuk menguatkan keyakinan “ Semoga kita semua senangtiasa di berikan Alloh SWT kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi setiap tantangan pekerjaan dan kehidupan kita sehari-hari. AMIEN”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...