Senin, 04 Agustus 2014

KRITIK YANG KREATIF



KRITIK YANG KREATIF

Menikmati waktu luang di sela istirahat bekerja adalah “mengintip facebook. Mencari inspirasi dari beragam celotehan dan komentar dari jejaring sosial.  Dalam satu kesempatan membuka akun pribadi ada satu uplode foto kreatif.  Suatu kritik dalam bentuk gambar ( visual ) yang tajam dan menyentuh hati. Kita mudah lupa, merasa baik-baik saja dan begitu sempurna  padahal orang lain selalu melihat kekurangan kita. Terkadang begitu angkuh dan menggangap kritik yang di sampaikan dengan kata-kata dan apa adanya adalah hinaan belaka. Penilai yang obyektif adalah orang lain, wasit yang adil adalah orang lain. Kalau kita menjadi wasit dan pengadil bagi diri kita sendiri maka penilaiannya tidak pernah obyektif. Selalu membenarkan diri sendiri dan cenderung menyalahkan orang lain.  Kita kadang berfokus pada hal besar dan meremehkan hal yang sederhana. Seperti kata pepatah “ Semut di seberang lautan begitu jelas tetapi gajah di pelupuk mata tidak tampak” . Kesalahan orang lain sekecil apapun akan tampak jelas dan besar tetapi kesalahan diri sendiri sebesar apapun tidak akan kelihatan.
Foto itu begitu sederhana, menangkap suatu persoalan besar dan terabaikan. Satu spanduk produk  di salah satu kantor dengan robekan-robekan kain di sana sini karena usang termakan usia. Salah satu robekan membentuk lengan di sambung dengan gambar dalam spanduk telapak tangan yang mengacungkan jempol. Seakan-akan menunjukkan kondisi terbaik dari acungan jempol tersebut. “Alhamdullilah”, inilah yang sebenarnya kita tunggu dari semua pihak yang peduli baik dari pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Kritik kreatif yang begitu mudah di pahami dan di mengerti serta efek menyadarkan akan pentingnya kepedulian begitu tinggi.
Kritik adalah sebuah energi yang kuat. Tergantung kita merubahnya menjadi energi positif atau negatif. Energy positif jika  merubah sebuah kritik menjadi motivasi untuk berbenah diri atau energy negatif jika  mengangap kritik sebagai sesuatu yang melemahkan dan akan menambah keterpurukan jika tetap terjebak dalam emosi. Banyak ruang dalam memberikan kritik, jika tidak mampu secara lisan bisa menggunakan gambar dan tulisan karena sebenarnya kita begitu mudah menangkap kelemahan dan kesalahan di sekitar kita.  Tinggal bagaimana kita berani atau tidak untuk menyampaikannya. Masyarakat sekarang juga semakin peduli untuk menyampaikan kritikan atas kelemahan fasilitas public secara kreatif. contohnya seperti menanam pisang di jalan rusak, menebar ikan di jalan berlubang, menggambar mural di fasilitas umum yang hancur.
Kritik  yang kreatif di sampaikan tentunya untuk membangun kondisi yang lebih baik. Pesan yang di sampaikan ringan tetapi tetap berkualitas. Membuat orang tersenyum dan tertawa tetapi tidak mengurangi inti persoalan dari apa yang di sampaikan. Sebagai seorang individu dan satu korporasi jika ingin terus berkembang kearah yang lebih baik tentu wajib bagi kita memandang setiap kritik sebagai suatu pesan positif yang membangun diri  dan korporasi. Kita seharusnya selalu berterima kasih pada para pemberi kritik karena mereka peduli dan memperhatikan. Berani mengingatkan kesalahan, kelemahan dan kekurangan kita.  Orang yang berhasil tentunya adaptif terhadap kritik karena  dari  kritikan kita bisa berbenah dan memperbaiki diri.
 Perkembangan teknologi begitu cepat dan kemajuan peradapan tak terbendung lagi, Sarana prasarana teknologi  manusia juga semakin canggih. Dalam hitungan detik dan lentikan jari begitu mudah kita menyampaikan setiap kritik pada orang lain. Kita sampaikan dalam bentuk tulisan, gambar maupun suara dengan cepat bisa sampai pada orang lain. Sumberdaya teknologi informasi bisa kita manfaatkan untuk menyampaikan setiap kebaikan kepada orang lain. Banyak akses media dan ruang untuk menyampaikan segiap ide, gagasan dan kritik secara kreatif.
Respon luar biasa ketika kritik menjadi penyemangat untuk berbenah diri. Spanduk usang dan robek itu telah diturunkan diganti spanduk baru yang bersih dan rapi bertuliskan “ selamat hari natal dan  dan tahun baru 2014.” Kita harus  peduli,  peka merasakan, kuat mendengar dan tajam melihat atas setiap persoalan yang ada di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...