KRITIK
YANG KREATIF
Menikmati waktu luang
di sela istirahat bekerja adalah “mengintip”
facebook. Mencari inspirasi dari beragam
celotehan dan komentar dari jejaring sosial. Dalam satu kesempatan membuka akun pribadi ada
satu uplode foto kreatif. Suatu kritik dalam
bentuk gambar ( visual ) yang tajam
dan menyentuh hati. Kita mudah lupa, merasa baik-baik saja dan begitu
sempurna padahal orang lain selalu
melihat kekurangan kita. Terkadang begitu angkuh dan menggangap kritik yang di
sampaikan dengan kata-kata dan apa adanya adalah hinaan belaka. Penilai yang
obyektif adalah orang lain, wasit yang adil adalah orang lain. Kalau kita
menjadi wasit dan pengadil bagi diri kita sendiri maka penilaiannya tidak
pernah obyektif. Selalu membenarkan diri sendiri dan cenderung menyalahkan
orang lain. Kita kadang berfokus pada
hal besar dan meremehkan hal yang sederhana. Seperti kata pepatah “ Semut di seberang lautan begitu jelas tetapi
gajah di pelupuk mata tidak tampak” . Kesalahan orang lain sekecil apapun
akan tampak jelas dan besar tetapi kesalahan diri sendiri sebesar apapun tidak
akan kelihatan.
Foto itu begitu
sederhana, menangkap suatu persoalan besar dan terabaikan. Satu spanduk
produk di salah satu kantor dengan robekan-robekan
kain di sana sini karena usang termakan usia. Salah satu robekan membentuk
lengan di sambung dengan gambar dalam spanduk telapak tangan yang mengacungkan
jempol. Seakan-akan menunjukkan kondisi terbaik dari acungan jempol tersebut. “Alhamdullilah”,
inilah yang sebenarnya kita tunggu dari semua pihak yang peduli baik dari pihak
internal maupun pihak eksternal perusahaan. Kritik kreatif yang begitu mudah di
pahami dan di mengerti serta efek menyadarkan akan pentingnya kepedulian begitu
tinggi.
Kritik adalah sebuah
energi yang kuat. Tergantung kita merubahnya menjadi energi positif atau negatif.
Energy positif jika merubah sebuah
kritik menjadi motivasi untuk berbenah diri atau energy negatif jika mengangap kritik sebagai sesuatu yang
melemahkan dan akan menambah keterpurukan jika tetap terjebak dalam emosi.
Banyak ruang dalam memberikan kritik, jika tidak mampu secara lisan bisa
menggunakan gambar dan tulisan karena sebenarnya kita begitu mudah menangkap
kelemahan dan kesalahan di sekitar kita.
Tinggal bagaimana kita berani atau tidak untuk menyampaikannya.
Masyarakat sekarang juga semakin peduli untuk menyampaikan kritikan atas
kelemahan fasilitas public secara kreatif. contohnya seperti menanam pisang di
jalan rusak, menebar ikan di jalan berlubang, menggambar mural di fasilitas umum
yang hancur.
Kritik yang kreatif di sampaikan tentunya untuk
membangun kondisi yang lebih baik. Pesan yang di sampaikan ringan tetapi tetap
berkualitas. Membuat orang tersenyum dan tertawa tetapi tidak mengurangi inti
persoalan dari apa yang di sampaikan. Sebagai seorang individu dan satu korporasi
jika ingin terus berkembang kearah yang lebih baik tentu wajib bagi kita
memandang setiap kritik sebagai suatu pesan positif yang membangun diri dan korporasi. Kita seharusnya selalu
berterima kasih pada para pemberi kritik karena mereka peduli dan memperhatikan.
Berani mengingatkan kesalahan, kelemahan dan kekurangan kita. Orang yang berhasil tentunya adaptif terhadap
kritik karena dari kritikan kita bisa berbenah dan memperbaiki
diri.
Perkembangan teknologi begitu cepat dan
kemajuan peradapan tak terbendung lagi, Sarana prasarana teknologi manusia juga semakin canggih. Dalam hitungan
detik dan lentikan jari begitu mudah kita menyampaikan setiap kritik pada orang
lain. Kita sampaikan dalam bentuk tulisan, gambar maupun suara dengan cepat
bisa sampai pada orang lain. Sumberdaya teknologi informasi bisa kita
manfaatkan untuk menyampaikan setiap kebaikan kepada orang lain. Banyak akses media
dan ruang untuk menyampaikan segiap ide, gagasan dan kritik secara kreatif.
Respon luar biasa
ketika kritik menjadi penyemangat untuk berbenah diri. Spanduk usang dan robek
itu telah diturunkan diganti spanduk baru yang bersih dan rapi bertuliskan “
selamat hari natal dan dan tahun baru
2014.” Kita harus peduli, peka merasakan, kuat mendengar dan tajam
melihat atas setiap persoalan yang ada di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar