Senin, 04 Agustus 2014

PARA PERINTIS ( PIONEER ) PEMBERI JALAN ( AKSES )



PARA PERINTIS ( PIONEER  ) PEMBERI JALAN ( AKSES )

Membalas  pengorbanan orang tua  ibarat meneteskan air di lautan. dalam bentuk  apapun nilai kebaikannya tiada tergantikan oleh materi.  Segala daya upaya yang dilakukan tiada mengharapkan imbalan dan pujian.  Ikhlas dan kasih sayang yang sebenarnya. Semenjak kita di lahirkan saat membuka mata, merangkak, dan berdiri, orang tua berupaya memperjuangkan akses yang seluas-luasnya. mencarikan jalan, mencontohkan, menunjukkan, mengajarkan dan membimbing generasi yang di idamkan.
Memberikan makanan  pagi, siang dan sore yang terbaik  bukan termahal. Mengajarkan keserhanaan bukan kemewahan.  Setiap pagi  tahu, tempe, telur dan sayur mayor terhidang, memberikan energy yang menguatkan otak sebagai modal belajar di sekolah. Tidak perlu di pungkiri bahwa energy dari tahu dan tempe telah banyak mengantar orang mewujudkan cita-citanya menjadi polisi, tentara, pilot, dokter dan direktur.  Terkadang kita memprotesnya  atas menu yang sama  di meja makan setiap hari. Ketika jari-jari ini mengetikkan kata dalam keyboard laptop seringkali teringat bagaimana kedua orang tua memberi jalan untuk mengenal dan memahami teknologi computer.  Membelikan computer   dengan susah payah.  Mengangsurnya bulan demi bulan berharap sang anak menemukan jalan masa depannya dari tidak bisa ke bisa.  ( kuliah semester 3 sama sekali belum begitu paham apa itu Ms Word, Ms Excell dan fitur-fitur lainnnya.)
Orang tua selalu berfikir jauh ke depan, mewariskan pendidikan jauh lebih baik daripada mewariskan harta benda. Jika orang tua berpendidikan rendah  mereka selalu berusaha mewujudkan agar anak-anak sekolah lebih tinggi darinya. Mengorbankan harta benda untuk sebuah jalan buat anak-anaknya menggapai impian.  Mereka adalah para perintis ( Pioneer )  yang mengawali dan pemberi jalan atas setiap apa yang kita miliki saat ini. Merintis dan melukis jiwa kita dengan mengenalkan pada spiritualitas, ilmu pengetahuan dan realitas  hidup. Para pioneer adalah pahlawan sejati. Seperti halnya para pejuang kemerdekaan,  para guru, para penyelamat lingkungan yang mengabdi bukan untuk mendapatkan tetapi  hanya untuk memberi.  Memberikan akses  kehidupan yang lebih baik untuk generasi berikutnya. Pembangun  jembatan untuk menghubungkan ketergantungan kepada kemandirian.
Terkadang sedikit saja masalah kita mudah saja melupakan kebaikan yang telah di berikan bertahun-tahun hingga memutuskan tali silahturahmi. Air susu dibalas air tuba itu bagi mereka dan Nila setitik merusak susu sebelanga itu bagi kita.  Sungguh tragis seperti nasib sebagaian veteran yang di lupakan, nasib sebagian guru-guru pioneer yang mengabdi tanpa gaji, dan sebagian penyelamat lingkungan yang masih didera ancaman.
Waktu terus berganti silih berganti dulu  menjadi seorang anak sekarang menjadi orang tua,  dan kelak menjadi kakek - nenek. Sebuah peran yang sempurna bagi kita  jika bisa melewati tahapan kehidupan dengan aksi yang baik. Jika itu bergelombang harus kita ratakan, jika itu adalah lobang harus kita tutupi, jika itu rintangan harus kita singkirkan. Menjadi perintis (pioneer) terhebat bagi anak-anak kita.
Di pagi ini langit mendung dan gerimis membasahi tanah sejak semalam. Sambil makan pagi sebelum sekolah  Evan ( anak keduaku )  bersenandung lirih seperti yang di ajarkan guru paudnya tentang tulusnya pengabdian seorang perintis “ Kasih ibu kepada beta, tak telhingga sepanjang masa, hanya membeli tak halap kembali, bagaikan sulya menyinali dunia, “……………… hufffffff …….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...