Senin, 04 Agustus 2014

TAHUN INI DAN BINTANG JATUH



TAHUN INI DAN BINTANG JATUH 

Tahun 2013 masih berjalan satu jam. Kedua kaki yang letih masih kupaksa berjalan melewati medan perbukitan. Gelap gulita tanpa teman dan sendiri.  Rintik hujan tiada kunjung reda sejak malam sebelumnya. Mengantar kepergian akhir tahun tanpa iringan sang surya.  Dingin dan sunyi meratap,  sepanjang malam di hari itu. Sementara jauh di bawah sana hiruk pikuk orang merayakan setiap kesedihan, kegembiraan, suka maupun duka dengan lontaran kembang api. Berharap asa dan cita. Aku masih sendiri berjalan menembus hutan.
Tahun 2013 masih berjalan tiga jam. Aku mulai menapaki ketinggian. Di atas, rintik hujan mulai berhenti, satu, dua, tiga bintang menampakkan diri hingga berjuta-juta mengisi cakrawala. Dingin menggigit kuat menembus jaket, baju dan kulit. Lelah, Aku terduduk di bebatuan sambil menatap langit.  Kunanti  seberkas sinar yang bergerak cepat, “ Bintang Jatuh “. Tiga bintang jatuh, jauh melintas di pelupuk mata.  Sepintas tetapi jelas. Bintang-bintang jatuh yang seringkali aku rebutkan dengan karibku di puncak-puncak gunung.  Bertaruh siapa yang paling banyak melihatnya sambil memanjatkan doa. Doa dan harapan akan masa depan. “Tiga bintang jatuh cukuplah”. Menjadi spirit dalam menempuh  waktu di tahun ini.
Tahun 2013 terus berjalan dengan konsisten dan sangat tepat. Enam puluh detik per jam, Dua belas jam  per hari. Meninggalkan kemarin dan menyisakan esok. Setiap hari menenggelamkan diri dalam rutinitas menikmati setiap anugrah yang ada, melewati setiap canda tawa duka dan lara. Melihat anak-anakku  tumbuh dengan pemikirannya, mendapatkan referensi-referensi baru setiap pagi. Bercerita apa yang di dapat di sekolahnya tentang belajar berhitung, menulis, membaca, menggambar dan mewarnai. Terkadang sehat terkadang pula sakit. Setiap saat bertengkar sekejap kemudian berdamai . Demikian pula di kantor menenggelamkan diri pada pekerjaan yang penuh romantika. Menjadikan sahabat setiap masalah dan memusuhi rasa malas. Sesaat mudah kemudian sulit.  Banyak kritikan banyak pula pujian. Kesuksesan dan kegagalan datang silih berganti. Inilah hidup yang harus kita rayakan dengan penuh suka cita dan apa adanya. Dan yang paling penting dari rangkuman perjalanan di tahun ini adalah Belajar menjadi orang yang konsisten antara perkataan dan perbuatan.  Belajar tidak menghitung setiap jasa kita yang seringkali kita ungkit saat terluka. Kurasakan tidak ada ruginya kita berjuang siang dan malam karena semua itu telah kita lewati. Semua menjadi kenangan dan karena itu kita menjadi lebih berarti dan bernilai. Bekerja keras adalah pertanggungjawaban umur, karena kita masih muda dan penuh energi
Menghitung hari dalam sekejap  tahun ini akan segera berakhir. Tak perlu lagi kucari bintang yang jatuh di pergantian tahun untuk mengantarkan setiap keinginan asa dan cita di tahun depan. Aku dan karibku tak perlu lagi begadang sampai pagi di puncak-puncak gunung menantinya. Kita sudah punya medan yang sama menjadi seorang bankir yang bergulat terus untuk bertahan dan beradaptasi. Kesederhanaan yang coba kita bangun untuk melindungi integritas  dari hantaman gelombang ombak materialitas. Tahun ini terasa lebih baik dari kemarin dan tahun depan kucoba lebih baik. Sudah kutemukan spirit untuk menjalaninya. Spiritualitas di setiap langkah. Mengabdi, menolong dan mengasihi adalah energy tiada habis. Saatnya untuk terus berbuat dan melampaui setiap ujian untuk bertahan dan beradaptasi.
Tahun 2013 telah berjalan 345 hari, di penghujung tahun ini  istriku sudah berpesan jangan “mbolang “ di tahun baru. “ Temani aku !!!”

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...