TAHUN INI DAN BINTANG JATUH
Tahun 2013 masih berjalan satu
jam. Kedua kaki yang letih masih kupaksa berjalan melewati medan perbukitan.
Gelap gulita tanpa teman dan sendiri.
Rintik hujan tiada kunjung reda sejak malam sebelumnya. Mengantar
kepergian akhir tahun tanpa iringan sang surya.
Dingin dan sunyi meratap, sepanjang malam di hari itu. Sementara jauh di
bawah sana hiruk pikuk orang merayakan setiap kesedihan, kegembiraan, suka
maupun duka dengan lontaran kembang api. Berharap asa dan cita. Aku masih
sendiri berjalan menembus hutan.
Tahun 2013 masih berjalan tiga
jam. Aku mulai menapaki ketinggian. Di atas, rintik hujan mulai berhenti, satu,
dua, tiga bintang menampakkan diri hingga berjuta-juta mengisi cakrawala.
Dingin menggigit kuat menembus jaket, baju dan kulit. Lelah, Aku terduduk di
bebatuan sambil menatap langit. Kunanti seberkas sinar yang bergerak cepat, “ Bintang
Jatuh “. Tiga bintang jatuh, jauh melintas di pelupuk mata. Sepintas tetapi jelas. Bintang-bintang jatuh
yang seringkali aku rebutkan dengan karibku di puncak-puncak gunung. Bertaruh siapa yang paling banyak melihatnya
sambil memanjatkan doa. Doa dan harapan akan masa depan. “Tiga bintang jatuh
cukuplah”. Menjadi spirit dalam menempuh
waktu di tahun ini.
Tahun 2013 terus berjalan dengan
konsisten dan sangat tepat. Enam puluh detik per jam, Dua belas jam per hari. Meninggalkan kemarin dan menyisakan
esok. Setiap hari menenggelamkan diri dalam rutinitas menikmati setiap anugrah
yang ada, melewati setiap canda tawa duka dan lara. Melihat anak-anakku tumbuh dengan pemikirannya, mendapatkan referensi-referensi
baru setiap pagi. Bercerita apa yang di dapat di sekolahnya tentang belajar
berhitung, menulis, membaca, menggambar dan mewarnai. Terkadang sehat terkadang
pula sakit. Setiap saat bertengkar sekejap kemudian berdamai . Demikian pula di
kantor menenggelamkan diri pada pekerjaan yang penuh romantika. Menjadikan
sahabat setiap masalah dan memusuhi rasa malas. Sesaat mudah kemudian
sulit. Banyak kritikan banyak pula
pujian. Kesuksesan dan kegagalan datang silih berganti. Inilah hidup yang harus
kita rayakan dengan penuh suka cita dan apa adanya. Dan yang paling penting
dari rangkuman perjalanan di tahun ini adalah Belajar menjadi orang yang
konsisten antara perkataan dan perbuatan.
Belajar tidak menghitung setiap jasa kita yang seringkali kita ungkit
saat terluka. Kurasakan tidak ada ruginya kita berjuang siang dan malam karena
semua itu telah kita lewati. Semua menjadi kenangan dan karena itu kita menjadi
lebih berarti dan bernilai. Bekerja keras adalah pertanggungjawaban umur, karena
kita masih muda dan penuh energi
Menghitung hari dalam
sekejap tahun ini akan segera berakhir.
Tak perlu lagi kucari bintang yang jatuh di pergantian tahun untuk mengantarkan
setiap keinginan asa dan cita di tahun depan. Aku dan karibku tak perlu lagi
begadang sampai pagi di puncak-puncak gunung menantinya. Kita sudah punya medan
yang sama menjadi seorang bankir yang bergulat terus untuk bertahan dan
beradaptasi. Kesederhanaan yang coba kita bangun untuk melindungi
integritas dari hantaman gelombang ombak
materialitas. Tahun ini terasa lebih baik dari kemarin dan tahun depan kucoba
lebih baik. Sudah kutemukan spirit untuk menjalaninya. Spiritualitas di setiap
langkah. Mengabdi, menolong dan mengasihi adalah energy tiada habis. Saatnya
untuk terus berbuat dan melampaui setiap ujian untuk bertahan dan beradaptasi.
Tahun 2013 telah berjalan 345
hari, di penghujung tahun ini istriku
sudah berpesan jangan “mbolang “ di tahun baru. “ Temani aku !!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar