Senin, 04 Agustus 2014

KALAJENGKING HITAM YANG MENCONTOHKAN



KALAJENGKING HITAM YANG MENCONTOHKAN

Sore itu aku tercekat, terdiam berdiri  di salah satu sisi jalan dalam naungan  cakrawala yang temaram. Mendung menumpahkan air hujan tiada henti seharian. Drama kehidupan dua menit begitu jelas ditunjukan, atas kuasa kepada mahluk ciptaanNya. Disalah satu sisi jalan di mana aku berdiri yang tanahnya tergenang  air hujan.  Aku melihat seekor Kalajengking hitam sedang berusaha bertahan hidup. Keputusan hijrah yang sulit dan penuh bahaya. Menyeberang ke salah satu sisi jalan  di mana  lokasinya  cukup tinggi dan tidak tergenang. Tempat tinggal yang nyaman bagi kelajengking untuk meretas hidup yang lebih baik . Dua sisi jalan berbeda itu di pisahkan jalan raya selebar 10 meter. Saat itu lalu lintas luar biasa padat karena seratus meter sebelumnya ada palang pintu perlintasan kereta api yang baru terbuka. Berlalu, melesat cepat kereta api express dari Jakarta menuju Malang.
Satu meter pertama menyebarang dengan konsisten, meter kedua, ketiga dan seterusnya hingga mencapai bibir aspal menuju rerumputan di sisi seberang jalan lainnya. “Subhannalloh “ berkali-kali roda motor dan mobil berjarak 1centimeter dari sisi depan dan belakang tubuh Kalajengking Hitam tersebut. Ratusan kendaraan yang melewati jalan itu tiada satupun yang menyentuh tubuhnya. Tiada satupun roda yang meremukan tubuh mungilnya. Kuasa tuhan akan semua mahluk ciptaanNya, tidak luput juga bagi Kalajengking Hitam yang berani mempertaruhkan hidup di sore tu. Berjalan dengan naluri akan tempat yang lebih baik tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi. Tuhanpun menjawab dalam bentuk keselamatan dan jalan yang mudah.
Aku teruskan langkah kaki perlahan dalam diam. Merenungi kejadian barusan bahwa selayaknya kita patut untuk selalu bersyukur. Setiap hari Tuhan telah meloloskan hidup ini dari setiap mara bahaya. Betapa rapuh dan lemahnya hidup ini. Seandainya Tuhan berkehendak, sedikit saja salah satu roda kendaraan di gerakkan 1 centimeter saja maka hancurlah tubuh Kalajengking Hitam itu. Jutaan keselamatan mengiringi kehidupan ini, ketika  berangkat atau pulang bekerja naik kendaraan.  Di depan, di belakang di samping kanan dan kiri kita sedikit saja Tuhan memberikan kealpaan  dan mencabut kesadaran salah satu pengendara maka apa yang akan terjadi?. Teramat mudah kita di hancurkan, begitu cepat kita di remukkan. Rasa syukur atas kehidupan yang senangtiasa di anugerahi keselamatan sudah selayaknya di wujudkan dalam bentuk perbuatan. Mengisi setiap hari dengan kebenaran dan selalu bersemangat untuk meraih kebaikan.
Kalajengking Hitam telah mencontohkan bahwa hijrah tidaklah mudah. Hambatan, godaan, ujian dan tantangan akan menyertai setiap hijrah kehidupan. Kalajengking Hitam yang hanya berharap hidup lebih baik. Bersemangat dan bertindak menyeberang jalan yang penuh bahaya. Tidak ada keraguan bahwa langkah yang di tempuhnya adalah benar.  Menyelamatkan hidup dari bencana genangan air. Tidak ada yang tersakiti, dirugikan dan terampas haknya dari setiap langkah dan jejak. Maka Tuhan memberikan jalan. Kita terkadang  berharap hidup lebih baik tetapi melupakan tindakan yang benar. Bertindak dan berbuat menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Menyakiti dan merugikan orang lain, merampas yang bukan haknya. Maka tuhan akan menutup jalan.
Setiap yang ada di sekitar kita memberikan pelajaran hidup yang berharga seperti halnya apa yang di contohkan Kalajengking Hitam itu. Hidup ini amatlah rapuh, Tuhanlah yang memberikan  jutaan keselamatan  hingga kita bisa bertahan dari detik ke detik dan hijrah tidaklah mudah membutuhkan pengorbanan dan daya tahan terhadap ujian. Sebelum petang kuhentikan langkah kakiku.  Penat mulai menyergap dan rasa letih membekap tubuh. Sejenak beristirahat di warung kaki lima yang baru saja mengelar dagangannya. Sepiring nasi berlauk lalap dan tempe penyet tersaji dengan segelas teh hangat siap untuk mengisi perut yang benar-benar lapar. Rasa syukur dengan mengucap “Alhamdullilah”,  terima kasih Tuhan masih memberi anugerah rasa lapar dan lelah ini karena dengan itu kita bisa merasakan nikmatnya makanan dan rasa bugar. Kaki melawan roda. Berangkat seharian berjalan kaki dan pulang 2 jam menumpang bus yang penuh sesak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PILIH JALANMU SENDIRI UNTUK MENGGAPAI PUNCAK GUNUNG TELOMOYO

Banyak alternatif sarana untuk melakukan perjalanan. Mungkin kamu mempercayakan pada kedua roda motormu, Kokohnya empat roda mo...