KOIN
YANG TERCECER DI JALANAN
Menjadi kebiasaan berjalan kaki kemanapun selalu memungut koin yang jatuh tak terawat di sepanjang jalan. Koin-koin yang terpinggirkan bersama debu jalanan. Kotor, aus tergerus roda dengan aspal, melengkung, terpotong sebagian hingga rusak tidak tampak nominalnya. Beragam nominal mulai mata uang 1 cent sampai 1000 rupiah. Tercecer di jalanan dengan berbagai sebab. Terjatuh dari saku pengendara jalan, di buang para pengamen karena nominalnya kecil, sarana klenik dengan membuang uang koin di jalanan, dan banyak kisah yang menyertai koin-koin itu terbuang di jalanan. Di rumah menambah aktivitas dengan membersihkan kotoran yang menempel dan memasukan ke dalam botol kaca. Melabeli dengan harta karun yang tercecer dari jalanan. Koin-koin itu jika di tukarkan dengan uang dengan nominal besar sudah menghasilkan beberapa lembar seratus ribuan.
Koin-koin
dengan nominal kecil dianggap mata uang yang tidak berharga sepele dan remeh. Tidak
akan begitu di pedulikan dan terabaikan jika harus tercecer dan terbuang di jalanan. Bagaimana
sebaliknya jika koin-koin itu di kumpulkan dan disatukan lalu di tukarkan dengan
nominal Seratus ribuan kemudian di lemparkan di jalanan maka apa yang akan
terjadi?. Bisa di pastikan dalam hitungan jam bahkan menit uang itu akan segera
terpungut. Tersimpan rapi dalam saku dan dompet seseorang. Jika uang koin bisa
bertahun-tahun dan terkadang selamanya tersimpan dalam aspal dan tanah tidak
demikian dengan uang kertas nominal besar jika tercecer di jalanan akan cepat
terawat dengan baik.
Koin-koin
itu memberikan makna tentang arti persatuan. Sesuatu yang sedikit jika di
kumpulkan akan menjadi banyak. Sesuatu yang kecil jika disatukan bisa menjadi
besar. Koin 100 rupiah kecil artinya tetapi jika di satukan dengan 1000 koin
yang sama maka akan memiliki arti. Hal yang sederhana akan menjadi istimewa
jika di lakukan dengan konsisten dan berkelanjutan. Kegagalan sering lahir
karena terlalu fokus pada hal besar sementara hal yang kecil di terabaikan.
Banyak
pesan yang di sampaikan melalui kumpulan koin. Koin menjadi simbul perlawanan,
yang lemah melawan yang kuat. membangun rasa solidaritas dengan event-event
pengumpulan koin. Koin untuk Prita, Koin Untuk Belkis dan lain-lain. Bahwa
untuk membangun kekuatan tidak hanya dengan modal uang dengan nominal besar.
Dengan kekuatan koin nominal receh kekuatan bisa di bentuk dan di himpun.
Belajar dari memungut koin di jalanan. Belajar untuk selalu melihat yang di
bawah dan menundukkan ambisi selalu di atas. Mempersatukan, memperdulikan
sesuatu yang terbuang, dan melatih kesabaran bahwa hanya perlu waktu untuk
menjadi kuat, besar dan tangguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar